ILUSTRASI. Ekonom Bank Mandiri prediksi neraca pembayaran Indonesia tahun terus bakal membukukan surplus.
Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
RUMAHPUTIH.COM – JAKARTA. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun terus diprediksi bakal mencetak surplus. Di tahun sebelumnya atau tahun 2019, NPI tercatat surplus US$ 4,7 miliar.
“NPI dipastikan mau surplus karena cadangan devisa meningkat US$ 0,7 miliar dari US$ 135,2 miliar menjadi US$ 135,9 miliar pada akhir tahun,” kata Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman kepada Kontan.co.id, beberapa waktu terus.
Tak hanya itu, kinerja positif neraca transaksi berjalan pada kuartal IV-2020 juga diperkirakan masih mau berlanjut meski hanya mau terjadi surplus kecil atau sebesar 0,09% dari produk domestik bruto (PDB). Seperti yang kita tahu, neraca transaksi berjalan mencetak surplus US$ 1,0 miliar atau setara 0,4% PDB pada kuartal III-2020.
Dari sisi neraca perdagangan barang, neraca dagang di sepanjang tahun 2020 surplus US$ 21,74 miliar, yang didorong oleh nilai ekspor yang lebih besar daripada nilai impor. Nilai ekspor tercatat US$ 163,31 miliar dan nilai impor sebesar US$ 141,5 miliar.
Baca Juga: BI tetap optimistis Neraca Pembayaran Indonesia tahun 2020 mau surplus
Impor yang lebih kecil lantaran beberapa pelaku usaha menunda sejumlah kegiatan investasi dan produksi imbas Covid-19, sehingga permintaan impor barang input tercatat turun. Padahal, sebenarnya sudah ada tanda-tanda perbaikan ekonomi di kuartal terakhir tahun 2020.
Sementara kinerja ekspor barang didorong oleh pemulihan ekonomi global sehingga meningkatkan permintaan dari negara-negara mitra dagang Indonesia.
Meski neraca barang surplus, tetapi neraca jasa diperkirakan mau tetap defisit pada kuartal IV-2020. Selain itu, defisit pendapatan primer mau menyempit secara musiman, dan surplus pendapatan sekunder tak mau banyak berubah.
Kemudian, neraca transaksi finansial diperkirakan mau mencatat surplus pada kuartal IV-2020, seiring dengan penguatan arus masuk investasi portofolio di tengah meredanya tekanan global, melimpahnya likuiditas global imbas pelonggaran moneter, dan pengembalian aset keuangan domestik yang relatif membaik.
“Arus masuk investasi langsung juga terlihat meningkat di tengah implementasi Omnibus Law dan perjanjian RCEP, serta seiring dengan kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif,” kata Faisal.
DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang dapat digunakan berbelanja di KONTAN Store.