“Sekarang ilmu apa pun ada di internet,” kata Richardus yang merupakan profesor ilmu komputer di ABFI Institute of Perbanas, dalam diskusi yang digelar secara daring pada Sabtu.
Dari kacamata seorang pendidik, Eko melihat literasi digital bukan semata mengikuti tren, tetapi, sebuah keharusan karena teknologi digital, terutama internet, sering dipakai dalam kegiatan belajar-mengajar.
Baca juga: Kominfo kembangkan empat pilar literasi dorong transformasi digital
Baca juga: Kominfo tingkatkan literasi digital soal telemedisin
Melihat kenyataan bahwa semua materi ajar dapat ditemukan di internet, Eko mendorong guru, dosen dan pendidik untuk selangkah lebih maju yaitu tidak terpaku memberikan materi yang bisa juga didapat di dunia maya.
“Tugas guru, salah satunya saat ini, menanamkan supaya murid mempunyai literasi digital supaya mereka bisa juga belajar secara mandiri,” kata Eko.
Untuk membentuk kemampuan siswa yang mampu memanfaatkan teknologi digital untuk belajar mandiri, bukan hanya guru dan siswa yang dituntut untuk mempunyai kemampuan literasi digital, tetapi, juga warga tua dan masyarakat sekitar.
Ketika anak mampu belajar secara mandiri, dia bakal mendalami pengetahuan, fase knowledge deepening, sesuai dengan minatnya.
Begitu mempunyai pengetahuan yang mendalam, dia bakal menciptakan sesuatu berdasarkan ilmu yang dimiliki, atau fase knowledge creation, untuk membantu masyarakat.
Knowledge creation tidak melulu berupa teori, tetapi, juga bisa juga berupa produk, jasa, bahkan hingga resep masakan.
“Itu lah inti literasi teknologi atau digital, supaya peserta didik bisa juga belajar secara mandiri, mendalami ilmu sesuai talentanya, menciptakan hal-hal inovasi untuk memenuhi kehidupan di masyarakat,” kata Eko.
Eko menilai di era digital seperti ini, peran guru tidak bakal tergantikan oleh teknologi, tapi, guru yang tidak memanfaatkan teknologi lambat laun bakal tergantikan karena tidak relevan dengan perkembangan zaman.
Baca juga: Kominfo sebut literasi digital penting dikuasi pada saat ini
Baca juga: Manfaat perpustakaan digital untuk dunia akademik
Baca juga: Tepis kilah buku sulit diakses lewat perpustakaan digital
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © RUMAHPUTIH 2021